Pengukuhan Prof. Dr. Indarini Dwi Pursitasari, M.Si: Pembelajaran IPA, Wahana Membangun Kecakapan Siswa Abad 21
- Admin
- Berita
IPA-PASCA – Guru besar Prodi Pendidikan IPA bertambah dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Indarini Dwi Pursitasari, M.Si pada hari Selasa, 16 Maret 2021. Mengawali karirnya sebagai Dosen Pendidikan Kimia, FKIP-Universitas Tadulako sejak tahun 1996, beliau sangat produktif dalam melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pada Tahun 2015, beliau melanjutkan pengabdiannya sebagai Dosen di Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Pakuan. Sejak pertama kali mengabdi di Unpak, Ibu dengan dua anak ini juga melanjutkan trend positifnya dalam mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Berbagai hibah penelitian (25 judul) dan pengabdian kepada masyarakat (4 judul) berhasil diperoleh dengan pendanaan hibah DRPM Kemristekdikti/ KemenristekBRIN. Sejumlah publikasi nasional dan internasional pun telah beliau ukir dalam karirnya sebagai Dosen.
Beliau juga mendapatkan hak kekayaan intelektual dan beberapa buku baik cetak maupun elektronik yang telah diterbitkan oleh penerbit dengan skala nasional. Pada tahun 2019, Guru Besar kelahiran Tegal ini menjadi Dosen Berprestasi dan mewakili Unpak di ajang pemlilihan Dosen Berprestasi LLDIKTI Wilayah IV.
Berbagai penghargaan juga telah diperolehnya, seperti Satya Lencana 20 tahun, Sertifkat Kompetensi sebagai reviewer internasional, penulis buku non fiksi, dan editor ahli. Selain itu, juga menjadi reviewer jurnal nasional terkareditasi dan jurnal nasional bereputasi.
Prof. Inda sapaan beliau, memaparkan orasi ilmiah tentang “Membangun Kecakapan Siswa Abad 21 melalui Pembelajaran IPA menuju Education for Sustainable Development”.
Dalam orasi ilmiahnya, beliau memaparkan pentingnya pembelajaran IPA sebagai wahana untuk membangun kecakapan siswa pada abad 21. Pembelajaran IPA di abad 21 perlu memfasilitasi siswa untuk dapat memahami hakekat sains dengan baik, memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan terbentuknya sikap sains.
Hal ini diperlukan agar siswa mampu mengkritisi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan ide-ide kreatif yang tetap berlandaskan pada kaidah ilmiah. Pembelajaran IPA yang berbasis pada kecapakan berpikir ini dapat menjadi solusi untuk menyiapkan individu di era disruptif, VUCA, dan ESD.
Berbagai pembelajaran inovatif yang telah dikembangkan antara lain: pembelajaran tematik inovatif, pembelajaran inkuiri bermuatan konteks sains, pembelajaran blended, dan pembelajaran PBL-STEM online dengan didukung oleh bahan ajar cetak maupun elektronik telah dapat membangun literasi sains, keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif dan kreatif, serta sikap sains siswa, khususnya di Bogor dan sekitarnya.
Mengakhiri orasi, Guru Besar kelahiran Tegal pada tahun 1969 berharap agar kontribusinya di bidang pendidikan IPA menjadi model best practice dalam implementasi pembelajaran IPA menuju education for sustainable development.
Keluarga besar Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan mengucapkan selamat kepada beliau dan bangga atas pencapaian luar biasa yang telah ditorehkan. Mudah-mudahan Prof Inda selalu menginspirasi para dosen muda. Aamiin.